Kamis, 15 April 2010

PENDAHULUAN


         Dalam melakukan pengkajian payudara khususnya pada wanita, perawat harus mempertimbangakan aspek psikososial,bukan aspek fisik saja.hal ini mengingat bahwa payudara pada wanita mempunyai arti yang luas, baik dari segi budaya,social maupun fungsi seksual.payudara berkembang dan tumbuh selama rentang kehidupan yang di pengaruhi oleh perkembangan atau pertumbuhan seseorang,lingkungan,dan sosiokultural lainnya.Secara anatomis,payudara terletak bilateral pada dinding anterior di antara ruang interkostalke-2 sampai ke-6 atau ke-7,mengandung jaringan kelenjar lobulus, jaringan fibrosa stroma, dan jaringan adipose.

        Dalam pengkajian payudara,riwayat kesehatan perlu di ketahui, misalnya adanya anggota keluarga yang menderita kanker payudara,apakah pasien mempunyai anak,dsb.kanker payudara lebih banyak terjadi pada wanita yang berusia 50 tahun atau wanita yang sampai usiatahun belum mempunyai anak.Karena payudara merupakan organ yang sensitive, kesopanan tetap di jaga selama pengkajian sehingga pasien tidak merasa malu.Pada wanita hamil, payudara juga mengalami perubahan. Payudara menjadi lebih besar akibat proliferasi dan hipertofi sel-sel alini dan kelenjar susu ( duktus laktiferus ).perubahan ini terjadi sehingga respon terhadap hormone dari korpus luteum dan plasenta.

RIWAYAT KESEHATAN

       Sebelum memulai wawancara,perawat harus member tahu pasien tentang tujuan wawancara.Pembicaraan tentang payudara dapat menimbulkan rasa malu pada pasien sehingga lingkungan perlu di persiapkan.Jaga privasi agar pasien tidak malu dan cegah adanya gangguan sewaktu wawancara di lakukan.Pada pasien wanita,pengkajian wawancara umumnya di lakukan pada saat pengkajian system reproduksi sehingga pertanyaan yang terfokus pada payudara diajukan untuk mengurangi jawaban yang berkaitan dengan sisitem reproduksi.Pertanyaan yang di ajukan meliputi pola sehat-sakit, pemeliharaan kesehatan, dan pola paranan kekerabatan ( morton,1991). Untuk mengajukan data pola sehat-sakit, ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan status kesehtan sekarang ( keluhan utama pasien / metode PQRST,usia, adanyaperubahan payudara / ketiak, nyeri payudara,eksim / perubahan warna putting susu,,obat atau pil KB yang di gunakan ), status kesehatan dahulu ( riwayat pembedahan payudara, usia, menstruasi pertama ), status kesehatan keluarga ( apakah ibu pasien menderita kankerpayudara ), dan pertimbangan perkembangan ( misalnya pada anak usia di atas 10 tahun, Tanya pendapat anak tentang perubahan payudara ; pada wanita hamil, Tanya tentang rencanamenyusui ; pada wanita lansia tanyakan apakah menggunakan penyokong payudara ).

        Data pola pemeliharaan kesehatan dikumpulkan dengan mengajukan pertanyaan tentang apakah pasien secara rutin melakukan pemerikasaan payudara sendiri atau SADARI, pemeriksaan mammogram ( pasien berusia di atas 35 tahun ), makanan yang berlemak yang dikonsumsi, dan apakah pasien pernah mengalami stress dalam waktu yang lama.

        Data pola peranan – kekerabatan dikumpulkan dengan mengajukan pertanyaan, antara lain bagaimana pasien memandang pentingnya payudara bagi dirinya dan bagaimana pengaruh nyeri payudara terhadap hubungan suami istri.

TEKNIK PEMERIKSAAN PAYUDARA

1. INSPEKSI

  • Bantu pasien mengatur posisi duduk mengahadap ke depan,telanjang dada dengan kedua lengan rileks di sisi tubuh.
  • Mulai inspeksi ukuran,bentuk,dan kesimetrisan payudara normalnya melingkar,agaksimetris,dan dapat diskripsikan kecil,sedang,dan besar.
  • Inspeksi warna,lesi,vaskularisasi, dan edema pada kulit payudara
  • Inspeksi adanya penonjolan atau retraksi pada payudara dan puting susu akibat adanyaskar atau lesi.
  • Inspeksi adanya rabas,ulkus,pergerakan,atau pembengkakan pada puting susu. Amati jugaposisi kedua puting susu yang normalnya mempunyai arah yang sama.
  • Inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui adanya pembengkakan atau tanda kemerah-merahan.
2. PALPASI
  • Lakukan palapasi di sekeliling puting susu untuk mengetahui adanya rabas,identifikasi sumber,jumlah,warna,konsisten rabs tersebut,dan kaji adanya nyeri tekan.
  • Palpasi daerah klavikula dan ketiak terutama pada area nodus limfe
  • Lakukan palpasi setiap payudara dengan teknik bimanual terutama untuk payudaraberukuran besar.Caranya yaitu tekankan telapak tangan anda atau tiga jari tengah kepermukaan payudara pada kuadran samping atas.Lakukan palpasi dinding dada dengan gerakan memutar dari tepi menuju areola dan searah jarum jam.
  • Lakukan palpasi payudara sebelahnya.
  • Bila di perlukan,lakukanlah pula pengkajian dengan posisi pasien telentang dan diganjal bantal atau selimut di bawah bahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar